Rabu, 04 Mei 2016

11 Perawatan Masa Nifas Setelah Melahirkan Operasi & Normal

Perawatan Masa Nifas Setelah Melahirkan Operasi & Normal

Apa itu masa nifas?

Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas biasanya berlangsung selama 40 hari setelah melahirkan.Pada ibu lamanya masa nifas bisa berbeda beda. Darah akan cepat berhenti, apabila julah yang keluar sedikit tapi optimal. Atau sebelum 40 hari keluar sekaligus dengan jumlah yang banyak. Namun ada juga ibu yang darah nifasnya masih keluar melewati lebih dari 40 hari. Jika sebelum 40 hari darah sudah berhenti, namun sebaiknya jika ada pertanyaan kapan nifas dikatan selesai? masa nifas dianggap sudah selesai setelah 40 hari. Sebab masa nifas perawatannya adalah masa pemulihan pasca persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil.

Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi dengan waktu 3 bulan seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan. Sebenarnya mulainya perawatan masa nifas sejak kala uri dengan menghindari adanya kemungkinan-kemungkinan pendarahan post partum dan infeksi. Penjahitan dan perawatan luka dilakukan dengan sebaik-baiknya bila ada perlukaan jalan lahir atau luka bekas episiotomy. Sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan harus tetap waspada oleh penolong persalinan, agar kemungkinan terjadinya perdarahan post partum dapat diatasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan masa nifas:
Berikut ini bisa anda ketahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam perawatan masa nifas wanita setelah melahirkan. Tentunya informasi ini sangatlah berguna bagi anda yang baru saja atau akan melahirkan.

1). Mobilisasi
Setelah melahirkan, pada umumnya wanita sangat lelah, lebih-lebih bila berlangsungnya persalinnya lama, karena itu harus cukup beristirahat bagi si ibu, dimana selama 8 jam ia harus terlentang postpartum agar perdarahan post partum dapat dicegah. Untuk mencegah terjadinya thrombosis dan tromboemboli maka kemudian ia boleh miring ke kiri dan kekanan. Telah dapat duduk pada hari kedua, telah dapat jalan-jalan pada hari ketiga dan boleh pulang pada hari keempat atau kelima. Tidak mutlak dengan mobilisasi, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.

2). Diet/makanan
Harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung cukup protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan sayuran dalam memberikan makanan karena hemokosentrasi dialami oleh si ibu.

3). Buang air kecil
Harus secepatnya dalam buang air kecil dilakukan sendiri. Terkadang sulit kencing bagi wanita setelah melahirkan karena m.sphicer vesical et urethare mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc pada persalinan. Juga karena selama persalinan terjadi adanya oedem kandungan kemih. Sebaiknya lakukan keteterisasi bila kandung kemihh penuh dengan wanita sulit kencing, sebab hal ini mengakibatkan infeksi terjadi. Pemberian antibiotika sudah pada tempatnya bila infeksi telah terjadi (urethrifis, cystitis, pyelitis).

4). Buang air besar
Dalam 3-4 hari post partum harus sudah ada buang air besar. Pemberian obat pencaha (laxanta_ per oral atau pereterala dapat dilakukan bila ada obstipasi dan timbul berak yang keras atau bila masih belum berakhir makan klisma bisa dilakukan. Karan jika tidak maka fases dapat tertimbun direktum dan demam akan timbul.

5). Demam
Suhu ibu naik 10,5’!C dari keadaan normal setelah bersalin tapi juga tidak lebih dari 389 C. Suhu badan akan kembali normal sesudah 12 jam pertama. Bila suhu lebih dari 389 C mungkin telah ada infeksi.

6). Mules-mules
Karena kontraksi uterus maka hal ini timbul dan disaat menyusui biasanya lebih terasa. Selama 2-3 hari sesudah bersalin maka hal ini dialaminya. Bila masih ada sisa selaput ketuban, plasenta, atau gumpalan di cavum uteri maka persaan sakit juga akan timbul. Analgetik atau sedative supaya ia dapat beristirahat tidul bila si ibu sangat mengeluh.

7). Laktasi
8 jam sesudah persalinan si ibu disuruh mencoba menyusui bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi setelah sesudah persalinan si ibu, kecuali kontraindiksai untuk menyusui bayinya misalnya menderita thypus abdominalis, tuberkulosis aktif, thyrotoxicosis, DM berat, psikosi atau puting susu tertarik ke daiam, leprae. Atau pada bayinya sendiri ada kelainan seperti pada bayi sumbing (labiognato palatoschizis) sehingga ia tidak dapat menyusu maka dari itu menghisap tidak bisa, maka minuman harus diberikan melalui sonde.

Baca juga : Masa penting sebelum hamil yang perlu diketahui.

Pemeriksaan pasca persalinan :

Sebaiknya dianjurkan untuk kembali 6 minggu sesudah melahirkan untuk pemeriksaan pada wanita yang bersalin secara normal. Tapi harus kembali untuk control seminggu kemudian bagi wanita dengan persalinan luar biasa.

Pemeriksaan pasca persalinan meliputi:
  • Keadaan umum dilakukan pemeriksaan seperti tensi darah, nadi, suhu badan, selera makan, keluhan dll
  • Keadaan payudara dan putting susu
  • Dinding perut, perineum, kandung kemih, rektrum
  • Sekret yang keluat (lochia, flour albus)
  • Keadaan alat alat kandungan (cervix, uterus, adnexa)
Sesudah 40 hari persalinan dilakukan pemeriksaan, dan bukan merupakan pemeriksaan terakhir, lebih-lebih bila kelainan ditemukan walaupun sifatnya ringan. Untuk mengetahui apakah wanita sesudah bersalin menderita kelainan walaupun ringan, alangkah baiknya bila cara ini dipakai sebagai kebiasaan. Hal ini manfaatnya sangat banyak agar penyakit yang makin lama makin berat sampai tidak dapat atau sulit diobati.

Nasihat untuk ibu post natal:
  1. Melakukan fisioterapi postnatal
  2. Bayi anda harus disusui
  3. Lakukan senam hamil.
  4. Batasi jumlah anak dan untuk kesehatan ibu, bayi dan keluarga dengan melakukan KB
  5. Lakukanlah imunisasi untuk bayi 

11 catatan penting masa nifas:

Ternyata hal penting yang perlu dicermati saat masa nifas ada 11 hal. Apa saja itu? Ikuti ulasan dibawah ini :

1. Waspadai infeksi
Mungkin terjadi peningkatan suhu badan atau keluhan nyeri pada masa nifas adanya infeksi ditunjukan dengan demam pada masa nifas. Yang sering terjadi adalah kandungan dan saluran kemih terkena infeksi. Tidak keluarnya ASI terutama pada hari 3-4, kadang kala demam terjadi disertai membengkak dan nyeri pada payudara. Biasanya setelah 24 jam, demam ASI sudah berakhir.

2. Kram perut
Akan mengalami kontraksi Rahim yang cenderung bersifat tonik menimbulkan nyeri perut seperti kram terjadi pada perempuan yang pertama kali melahirkan, apalagi bila didalam Rahim ada sisa-sisa bekuan darah. Terkadang sangat hebat nyeri ini dan obat Pereda nyeri dibutuhkan. Pada saat bayi mengisap payudara dapat juga terjadi nyeri perut ini. Biasanya akan menghilang dengan sendirinya keluhan nyeri ini.

3. Sisa plasenta
Darah nifas atau lokia adalah lapisan rahim yang lepas. Mirip dengan yang terjadi pada menstruasi pada proses ini. Lokia berwarna merah pada awal masa nifas. Warnanya makin puda setelah 3-4 hari dan berwarna putih-kekuningan pada hari ke 10. Bila sampai 2 minggu berlanjut warna lokianya meraha maka kemungkinana didalam Rahim ada sisa plasenta. Yang semula tempat perlekatan plasenta atau keduanya ada gangguan pemulihan Rahim. Dan kemungkinan ada infeksi bila lokia tersebut berbau.

4. Perubahan komponen darah
Pada komponen darah terjadi perubahan pada masa nifas misalnya akan bertambah banyak jumlah sel darah putih. Akan berfluktuasi dari jumlah sel darah merah dan hemoglobin. Tapi biasanya semuanya akan kembali ke keadaan semula dalam 1 minggu pasca persalinan. Pada awal masa nifas, curah jangtung atau jumlah darah yang dipompa oleh jantung akan tetap tinggi dan akan kembali ke keadaan normal dalam 2 minggu.

5. Penurunan berat badan
5-6 kg wanita akan kehilangan berat badannya yang berasal dari bayi, plasenta, air ketuban dan perdarahan dan hilang 2-3 kg lagi melalui air kemih sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan cairan yang dahulu direntesi pada waktu hamil. Rata-rata perempuan setelah 6 bulan, berat badan akan kembali idealnya, walaupun sebagian besar berat badan tepta akan lebih berat daripada sebelumnya.

Baca juga:

6. Lekas bergerak
Sebaiknya melakukan ambulasi dini bagi perempuan pada masa nifas. Ambulasi dini ini yang dimaksud adalah setelah melahirkan, beberapa jam kemudian segera bangun dari tempat tidur dan bergerak agar lebih baik dan kuat. Juga dapat mengatasi gangguan berkemih dan buang air besar.

7. Menjaga kebersihan
Selalu dibersihkan dari depan ke belakang vulva (bibir kemaluan). Jangan khawatir jahitan akan terlepas. Justru risiko terjadi infeksi bila vulva yang tidak dibersihkan. Kompre dengan es bila ada pembengkakan dan bisa dengan duduk berendam di air hangat setelah 24 jam pascapersalinan untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Penggunaan antiseptic tidak diperlukan bila tidak ada infeksi, cukup dibersihkan dengan air bersih saja.

8. Jangan ditahan
Terkadang keengganan untuk berkemih karena rasa nyeri, tetapi diusahakan secara teratur untuk berkemih, karena akan menyebabkan gangguan kontrasi Rahim bila kandung kemih yang penuh, dan mengakibatkan perdarahan dari Rahim dapat timbul. Spertih halnya dengan berkemih, sering tidak merasakan sensasi ingin buang air besar pasca melahirkan yang penyebabnya adalh pengosongan usu besar (klisma) sebeblum melahirkan atau ada ketakutan pada jahitan di kemaluan menimbulkan robekan. Sebenarnya kotoran dapat mengeras dalam beberapa hari yang tidak dikeluarkan dan dikemudian hari dapat menyulitkan.

9. Waspadai postpartum blues
Terkadang mengalami depresi yang disebut postpartum blues pada perempuan pasca melahirkan. Penyebab depresi dari berbagai faktor seperti emosional yang berubah, pada saat melahirkan ada rasa senang dan takut, kelelahan, perasaan asing tinggal di rumah sakit. Pada umumnya dalam 2-3 hari, depresi ini akan hilang walaupun bisa saja lebih lama lagi. Untuk membantu menghilangkan depresi ini dengan memberi dukungan dari suami dan orang sekitarnyalah.

10. Makan dan makan
Tidak ada pantangan diet bagi mereka yang melahirkan secara normal. Boleh minum dan makan seperti biasa bila ingin pada 2 jam setelah melahirkan. Tapi jumlah kalori dan protein perlu diperhatian bagi ibu menyusui harirs lebih besar daripada ibu hamil kecuali bila si ibu tidak menyusui bayinya.

11. Rencana KB
Pada masa nifas sudah mempertimbangkan pemilihan kontrasepsi. Apabila kontrapsepi yang mengandung hormone hendak dipakai , maka harus menggunakan obat yang produksi ASi nya tidak terganggu. Tidak dianjurkan berhubungan suami istri pada masa nifas.

Masa pemulihan adalah masa nifas. Akan akan berusaha kembali, tubuh ke keadaan sebelum hamil. Untuk memabntu melewati masa transisi dengan nyaman dengan menjaga pola hidup sehat. Faktor yang penting adalah peran suami dan keluarga untuk senantiasa mendukung pada masa nifas tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar