Faktanya Tidak Semua Kista Ovarium mengganggu Kesuburan Wanita

Tidak semua kista ovarium menggangu kesuburan wanita:

Sering kali dikaitkan dengan kista tentang masalah kesuburan pada perempuan, ada anggapan bahwa akan sulit hamil apabila diovarium (indungtelur) terkena kista. Ternyata tidak sepenuhnya benar dengan pendapat ini karena kista bersifat tjinak pada umumnya, berukuran kecil dan tidak berpengaruh terhadap kesuburan. Tetapi bila sudah berukuran besar maka kista bisa berbahaya. Neoplasma atau pertumbuhan selbaru yang liar disebut kista. Jika neoplasmanya ganas dan bisa mengakibatkan kanker ovairium maka kista bisa dikatakanberisiko berbahaya. Bisa saja dengan kista, seseorang bisa hamil, lagi pula seorang perempuan mempunyai ovarium sepasang. Bila terganggu dan tidak berfungsi salah satunya, maka masih ada satu lagi yang bisa berfungsi sehingga masih dapat terjadi kehamilan. Jadi, kista berukuran besar dapat mengganggu kehamilan, bukan kesuburannya.

Dapat melintir pada saat terjadi kehamilan bila kista yang memiliki diameter lebih dari 5 cm. akibatnya, akan pecah kista tersebut dan nyeri yang sangat hebat akan timbul. Bila terjadi hal seperti itu maka dapat menjadi nekrotik dan bisa berakibat sampai kematian. Maka dari itu harus diangkat bila kista berukuran besar agar tidak mengganggu dan secara petolog dapat didiagnosis. Dapat diketahui apakah kista itu jinak atau ganas maka dilakukan diagnosis tersebut.

Ada yang berisi cairan kental dan bukan kental tentang jenis kista, yaitu demoid. Asal dari kista demoid dari elemen ectodermal sehingga sel selnyamirip kulit yaitu sel epitel gepeng, tampak pula fokikel rambu, kelenjar keringat, terkadang elemen tulang. Relatif kecil dengan potensi kista dermoin menjadi ganas, hanyasekitar 1-3%. Tapi selanjutnya, penyakit yang mengganggu kesuburan dan disalah artikan sebagai kista yang sering kita dengar adala hendometrisosis. Memang ada endometriosis yang berbentuk kista, karena sering menyebutnya kista, padahal kista adalah neoplasma dan sementara endometriosis berupa kelenjar dinding rahim yang abnormal dan tumbuh diluar rahim.

Pada umumnya kesuburan seorangwanita dipengaruhi oleh endometriosis dan di indung telurdapat berbentuk kista. Karena secara mekanik dapat mengakibatkan perlengketan-perlengketan maka kista endometriosis mengganggu kesuburan. Proses ovum pick-Up (lepasnya seltelur yang telah matang) disebabkan adanya perlengketan tersebut. Sehingga sulit ditangkap fimbrea (ujung tuba fallopi). Maka dari itu sulit terjadi pembuahan.

Baca juga : Ketahui ciri ciri gejala penyakit kista & miom dan obat herbalnya.

Secara imunologis kesuburan juga terhambat karena timbulnya reaksi-reaksi kekebalan mengganggu fungsi seltelur, sperma, dan embrio secara alami selain adanya kista endometriosis tersebut. Endometriosis akan semakin berat bila dibiarkan saja dan perempuan susah hamil pada umumnya. 40% perempuan yang sulit hamil diketahui memiliki endometrisosi pada rahimnya berdasarkan dari suvei yang pernah dilakukan. Dan dengan endometriosis ringan (stadium 1 dan 2 ) di miliki 70 persen yang dapat kembali hamil secara normal. Sebaliknya akan sulit hamil secara alami bila endometriosis berat (stadium 4 dan 4) walaupun telah diobati kecuali bisa hamil dengan inseminasi buatan atau bayi tabung.

Namun dianjurkan untuk selalu melakukan deteksi dini berupa pemeriksaan nultrasonografi (USG) walaupun kista tidak mengganggu kesuburan. Sebab, kitsta tersebut ada kemungkinan berupa neoplasma ganas dan bisa mengakibatkan kanker ovarium. Seperti diketahui, kanker nomor 3 penyebab kematian perempuan di Indonesia setelah kanker payudara dan kanker mulut rahim adalah kanker ovarium ini.

Ada kemungkinan organ reproduksi seperti indung telur atau rahim harus dibuang bila terjadi kanker ovarium sehingga kehamilan tidak dapatterjadi. Dalam hubungan suami, kista ovarium dan vagina tidak mengganggu. Sedangkan yang mengganggu bilaterletak di luar atau vulva. Apalagi dapat mengakibatkan rasa nyeri bila sudah terjadi peradangan. Tetapi kehidupan seksual akan terganggu karena kista endometrisosi karena rasa nyeri pada saat melakukan hubungan badan akan timbul.